Selasa, 01 November 2022

PACARAN MENURUT PANDANGAN AGAMA






 Pacaran sangat sering didengar saat ini untuk menggambarkan hubungan laki-laki dan perempuan. Islam telah mengatur bagaimana seharusnya hubungan laki-laki dan perempuan, lalu apakah terdapat pacaran dalam Islam?

Pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Namun sayangnya di masa sekarang, pacaran digunakan sebagian orang untuk memenuhi hawa nafsu sesaat.

Lantas apakah Islam menganjurkan umatnya untuk berpacaran? Sebagaimana diketahui, Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya ‘Tidak boleh antara laki-laki dan wanita berduaan kecuali disertai oleh muhrimnya, dan seorang wanita tidak boleh bepergian kecuali ditemani oleh mahramnya.’ (HR. Muslim).

Pacaran tidak boleh dalam Islam sebab bisa sangat mungkin mendekatkan kepada perbuatan zina. 

Dalam firman Allah SWT Q.S. Al-Isra: 32 yang artinya, ‘Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.’

Islam menganjurkan bahwa saat seseorang sudah mampu untuk menikah maka segeralah untuk melakukannya. Nabi Muhammad Saw bersabda.

Bagi yang sudah terlanjur berpacaran agar segera mengakhiri hubungannya dan berfokus pada pendidikannya. Sebab dengan fokus belajar dan meraih ilmu setinggi-tingginya, dirinya akan mendapatkan cinta dari Allah S.W.T.


Setelah Guru BK menjelaskan tentang pacaran di kelas 8E, dan 7 A, maka inilah kesan-kesan mereka

tentang  pacaran : 


ama:Nadiva Allya.S

No:27

Kelas:8D

Tugas:Rangkuman penjelasan bu Fath tanggal 15-10-2022


  Pacaran merupakan pertemanan antara lawan jenis yang terjadi karena merasa nyaman dan rasa suka. Berteman dengan lawan jenis tidak boleh berlebihan bahkan hingga melakukan hal negatif.Hal tersebut menyebabkan dosa dan mendapat azab pada waktunya.

 Daripada pacaran lebih baik mengisi waktu luang dengan hal positif seperti belajar, beribadah, dan membantu orang tua. seperti kakak kelas yang telah lulus lama ,karena beliau rajin belajar dan beribadah sekarang beliau menjadi orang yang paham agama dan dapat disebut ustadz.

komentar:

Setuju

karena hal tersebut memotivasi saya untuk berubah menjadi lebih baik dan rajin belajar.Saya juga menjauhi pacaran, selain tidak bermanfaan pacaran juga dapat menimbulkan efek negatif lainya.Saya juga tidak berani berpacaran karena mendekati zina dan tidak dibolehkan oleh orangtua.

KEGIATAN BIMBINGAN KONSELING DOKUMEN

 RAKOR DENGAN  P2TP2A WONOGIRI Senin, 27 Februari 2023 Bupati Wonogiri, Joko Sutopo yang dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (25/1/2023) menyataka...